Sunday, 4 February 2018

Hubungan Antar Manusia



1. Pengertian Hubungan Antar Manusia
Hubungan antar manusia satu sama lain yang bersifat action oriented mengandung unsur- unsur kejiwaan yang mendalam untuk merubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang. Hubungan antar manusia mempunyai 3 pengertian yakni pengertian menurut ahli, dalam arti luas dan arti sempit, yaitu :
Ø  Cabot dan Kahl ( 1967 ): hubungan antar manusia adalah suatu sosiologi konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interkasi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru.
Ø  H. Bonner ( 1975 ) : interaksi adalah hubungan antara dua lebih individu manusia dan perilaku yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya.
Ø  Keith Davis “ Human Relation “ adalah interkasi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepemimpinannya, yang bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan interkasi orang- orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerja sama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
Ø  Ferdinand Tonnies : menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat mempunyai dua jenis pergaulan: 1) Gemeinscaft, hal yang dialami oleh orang lain dirasakan sebagaimana terjadi pada dirinya oleh karena pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi, tidak rasional; 2) Gessellscaft, pergaulan yang mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga anggota bebas keluar masuk dari kelompok tersebut.


  1.   2.    Sifat – Sifat Hubungan Antar Manusia

Ø  Mendalam, ada unsur ikhlas jadi komunikasi melibatkan perasaan, dimana upaya untuk membantu harus dengan perasaan ikhlas tanpa pamrih.
Ø  Dialognya mendalam, sampai hal- hal yang bersifat pribadi bisa diutarakan untuk maksud mengetahui permasalahan dan dapat memecahkan masalah sampai tuntas.
Ø  Action oriented / berorintasi pada tindakan, jadi kegiatan benar- benar bisa teramati, bukan suatu niat saja.
Ø  Aktif dan reaksi, harus ada timbal balik antara komunikator dan klien.
Ø  Merubah sikap, dengan hubungan dengan orang lain sikap bisa berubah entah menjadi positif atau negatif.
Ø  Pendapat dan tanggapan. Hal ini dapat menambah wawasan dan pendewasaan dalam gaya berpikir.
Ø  Perilaku bisa diamati, dengan interaksi kita akan bertemu, bergaul memberikan bantuan pada orang lain, dan kegiatan- kegiatan itu dapat diamati

3. Syarat- Syarat Hubungan Antar Manusia
Hubungan antar manusia dapat berjalan selaras apabila ada pemahaman pada diri masing- masing. Berikut ini beberapa syarat agar hubungan antar manusia bisa berjalan lancar sesuai harapan.
Ø  Ada unsur simpati dan empati ( diawali saling perhatian, sehingga menjalin interaksi yang baik dan komunikasi akan berjalan lancar.
Ø  Paham akan kebutuhan manusia
a.       Kebutuhan manusia menurut Maslow ada 5 tingkatan :Kebutuhan yang pertama adalah kebutuhan dasar manusia meliputi makan, minum, oksigen dan sebagainya. Hubungan antar manusia tidak etis bila kita mengajak seseorang untuk berbicara berjam- jam tanpa dikasih minum dan makan. Karena bila hal tersebut kita lakukan akan mengganggu komunikasi.
b.      Kebutuhan yang kedua adalah kebutuhan akan rasa aman. Dalam melakukan hubungan antar manusia maka rasa aman dan nyaman sangat penting kita perhatikan. Rasa aman tidak hanya dari segi fisik tetapi juga dari segi psikologis termasuk diantaranya kita perlu menjaga kerahasiaan klien.
c.       Kebutuhan yang ketiga adalah rasa sayang atau cinta. Rasa sayang bisa kita tunjukkan kepada orang lain dalam bentuk simpati dan empati kepada klien.

4. Tujuan Hubungan Antar Manusia

Ø  Menemukan diri sendiri
Dengan melakukan hubungan dengan orang lain maka kita dapat menemukan konsep diri kita, mengetahui apa yang menjadi kelemahan kita, yang tidak bisa kita ketahui tanpa masukan orang lain. Sehingga dengan masukan itu kita dapat mengetahui siapa diri kita dan memperbaiki apa yang menjadi kekurangan kita

Ø  Menemukan dunia luar
Dunia luar yang kita ketahui bisa kita dapatkan dan ketahui dengan bergaul dengan orang lain, sehingga bisa membuka wawasan kita pada hal- hal dilingkungan luar kita.

Ø  Membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain.
Dengan menjalin hubungan antar manusia kita sebagai mahkluk sosial akan semakin meningkatkan hubungan dan dapat menghindari kesalahfahaman yang mungkin terjadi karena komunikasi akan selalu terpelihara.

Ø  Mengubah sikap dan perilaku sendiri dan orang lain
Sikap dan perilaku pada diri sendiri maupun orang lain dapat dirubah dengan adanya masukan- masukan, kritik- kritik atau meniru dari apa yang kita lihat. Dengan pergaulan atau komunikasi dengan orang lain bisa memberikan masukan negtaif atau positif pada diri kita atau orang lain.

Ø  Bermain dan hiburan
Orang yang tidak pernah melakukan komunikasi dengan orang lain, tentunya hidupnya atau kesepian. Dengan bergaul maka kita akan mendapatkan hiburan dan permainan.

Ø  Memberikan bantuan
Kita tidak bisa hidup sendiri, semua kegiatan perlu bantuan dari orang lain, sehingga kita perlu membina hubungan baik agar semua kegiatan bisa lancar.

5. Teknik- Teknik Hubungan Antar Manusia

Hubungan manusia dalam kegiatannya terdapat tehnik untuk membantu mengatasi atau memecahkan masalah yang terjadi pada seseorang. Keberhasilan suatu konsultasi akan dicapai apabila konselor benar- benar memahami Frame of Reference konseli yang meliputi pengalaman, pengetahuan, agama, serta pandangan hidup karena diisi aspek perasaan.
Hubungan manusiawi dapat dilakukan untuk menghilangkan hambatan- hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian, dan mengembangkan segi konstruktif dari sifat tabiat manusia (RF Mailer). Dalam hubungan manusia dilihat dari cara pendekatan (approach) konseling dapat dibagi dalam dua jenis yaitu Directive Counseling ( konseling langsung yang terarah ) dan Non Directive Conseling  (konseling tidak langsung yang terarah).
a.         Directive Counseling (konseling langsung yang terarah)/Conselor Centered Approach  adalah konseling yang pendekatannya terpusat pada konselor, dimana aktivitas utama terletak pada konselor. Langkah-langkahnya adalah :
Ø  Menjalin hubungan yang akrab dengan konseli sehingga tumbuh kepercayaan. Hubungan yang akrab bisa kita mulai saat awal pertemuan, kita beri salam klien, kita kenalkan diri kita, bersikap terbuka, dan menghilangkan sikap super.
Ø  Mencari informasi masalah yang dihadapi konseli dengan pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya pertanyaan terbuka, sehingga konseli akan mengeksplorasikan perasaan atau masalahnya.
Ø  Menganalisa informasi, data yang kita dapat dari konseli kita analisa, terutama ungkapan – ungkapan pokok dan yang tidak, kejujuran informasi dll.
Ø  Memahami masalah yang dihadapi konseli dan mendiagnosanya.
Ø  Menginterpretasikan informasi.
Ø  Memberikan nasehat dan segesti

b.    Non Directive Conseling (konseling tidak langsung yang terarah)
Adalah pendekatan yang terpusat pada konseli, dapat digunakan oleh konselor yang tidak begitu berpengetahuan tentang psikologi. Dalam konseling ini aktivitas utama pada konseli, sehingga konselor hanya membantu agar konseli dapat memimpin dirinya dan merasa bebas untuk menyatakan isi hatinya tanpa ada unsur paksaan. Hal-hal yang harus diperhatikan konselor dalam melakukan Non Directive Conseling :

Ø  Menyingkirkan sikap super atau merasa lebih.
Ø  Konselor tidak boleh merasa dirinya lebih pandai dari pada konseli.
Ø  Masalah ditinjau dari dasar pihak konseli.
Ø  Masalah yang dihadapi harus dilihat dari kacamata konseli, konselor tidak boleh memberikan advis atau nasehat- nasehat, tapi membantu konseli menyelesaikan masalahnya. Berpikirlah seolah- olah berada diposisi klien.
Ø  Bersikap apatik terhadap masalah konseling : Memberikan konseling yang lebih aktif, konselor menjadi pendengar yang baik, dan harus lebih pasif, biarkan konseli menceritakan dan mengungkapkan permasalahannya dan akhirnya konselor tinggal mengarahkan.

6. Faktor-faktor Yang Mendasari Interaksi Sosial

a.    Faktor Imitasi
Imitasi adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu di luar dirinya. Imitasi memiliki beberapa syarat-syarat yaitu :
Ø  Minat dan perhatian yang cukup besar terhadap hal yang akan diimitasi
Ø  Seseorang meniru suatu pandangan atau tingkah laku karena akan memperoleh penghargaan sosial yang tinggi.
Contoh faktor imitasi yaitu, Prilaku seseorang yang meniru prilaku individu lain yang menjadi idolanya dan prilaku tersebu seakan-akan menjadi prilakunya sendiri atau seorang perempuan mempunyai idola seorang pemimpin seperti margaret theacher, dalam prilaku dan penampilannya, perempuan tersebut sama persis dengan prilaku margaret theacher.

b.    Faktor Sugesti
Sugesti adalah proses seorang individu menerima cara pandang atau pedoman tingkah laku orang lain tanpa kritis terlebih dahulu. Sugesti memiliki beberapa syarat-syarat yaitu :
Ø  Hambatan Berpikir karena rangsangan emosional, proses sugesti terjadi pada individu secara langsung menerima tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu segala pengaruh atau pandangan orang lain.
Ø  Pikiran terpecah-pecah (diasosiasi). Orang yang sedang mengalami pemikiran yang terpecah-pecah, mudah teradi sugesti.
Ø  Otoritas / Prestise. Proses sugesti cenderung terjadi pada orang yang sikapnya menerima pandangan tertentu dari seseorang yang memiliki keahlian tertentu sehingga dianggap otoritas dalam keahlian tersebut atau dari seseorang yang mempunyai prestise sosial yan tinggi
Ø  Mayoritas. Orang akan mudah menerima pandangan ketika hal tersebut di sokong oleh mayoritas atau sebagian besar golongan atau masyarakat. Penerimaan pandangan itu terjadi tanpa pertimbangan lebih lanjut.
Ø  Kepercayaaan Penuh. Penerimaan sikap atau pandangan tanpa pertimbangan lebih lanjut dikarenakan pandangan tersebut sudah ada pada diri individu yang bersangkutan.

c.         Faktor Identifikasi
Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun secara bathiniah. Proses identifikasi mula-mulanya berlangsung tidak sadar kemudian irrasional, yaitu berdasrkan perasaan-perasaan atau kecendrungan-kecendrungan dirinya yang tidak diperhitungkan secara rasional, dan ketiga identifikasi berguna untuk melengkapi system norma-norma, cita-cita dan pedoman-pedoman tingkah laku orang yang mengidentifikasi itu.

d.        Faktor Simpati
Simpati adalah perasaan tertarik orang yang satu terhadap orang lain. Simpati timbul berdasarkan penilaian perasaan seperti juga pada proses identifikasi. Bahkan orang dapat tiba-tiba merasa tertarik kepada orang lain dengan sendirinya karena keseluruhan cara-cara bertingkah laku menarik baginya.
Proses simpati dapat pula berjalan secara perlahan-lahan secara sadar dan cukup nyata dalam hubungan dua atau lebih orang. Misalnya hubungan cinta kasih antara manusia, biasanya didahului dengan hubungan simpati.

7. Hubungan Interaksi Terapeutik dengan Klien
Bidan dalam melakukan interaksi (membina hubungan terapeutik), melalui 4 tahap dan pada setiap tahap ada tugas-tugas yang harus dilakukan. Pelaksanaan komunikasi antara Bidan dengan klien sering mengalami hambatan dalam ucapan atau perkataan bidan yang tidak terapeutik. Tahap Interaksi dengan Klien ada beberapa yaitu :
a.         Pra-interaksi
            Persiapan sebelum berkomunikasi dengan klien, mengevaluai diri, membaca, diskusi dengan teman atau tutor, kemudian membuat rencana interaksi dngan klien.
b.      Perkenalan
           Perkenalan terdiri dari beberapa tahap yaitu :
Ø  Memberikan Salam
Ø  Memperkenalkan Diri
Ø  Tanyakan Nama
Ø  Menyepakati Pertemuan (kontrak)
Ø  Melengkapi kontrak
Ø  Menyepakati Masalah Klien
Ø  Mengakhiri Perkenalan
c.         Orientasi
Fase Orientasi dilaksanakan pada awal setiap pertemuan kedua dan seterusnya. Tujuan dari orientasi yaitu memvalidasi keakuratan data, rencana yang telah dibuat dengan keadaan klien saat ini, dan mengevaluasi hasil tindakan yang lalu.

d.        Fase Kerja
Inti hubungan Bidan-Klien yang terkait erat dengan pelaksanaan rencana tindakan kebidanan yang dilaksanakan sesuai dengan keadaan klien saat ini, dan mengevaluasi hasil tindakan yang lalu.

e.         Fase Terminasi
Akhir dari setiap pertemuan Bidan dengan Klien. Fase ini dibagi menjadi 2 macam yaitu terminasi sementara dan terminasi akhir.

8. Jenis Interaksi Komunikasi

a. Ganguan Komunikasi dari Pengirim yaitu :
Ø  Wawasan terbatas (tulalit)
Ø  Pesan tak menarik
Ø  Istilah tak dimengerti (bahasa)
Ø  Salah pilih media/jalur penyampaian
Ø  Psikologis (emosi/mood)
Ø  Kurang terampil mengartikan pesan

             b.    Gangguan Komunikasi dari Penerima yaitu :
Ø  Wawasan terbatas (tulalit)
Ø  Terlalu sibuk, berfokus pada hal lain
Ø  Terlalu banyak pesan yang diterima

9. Jenis-Jenis Komunikasi

a. Komunikasi Verbal (Bahasa) yaitu :
Ø  Jelas dan ringkas
Ø  Perbendaharaan kata
Ø  Arti denotif dan konotif
Ø  Intonasi
Ø  Kecepatan Berbicara
Ø  Humor

             b. Komunikasi Nonverbal yaitu :
Ø  Penampilan fisik
Ø  Sikap tubuh dan cara berjalan
Ø  Ekspresi wajah dan sentuhan

Tuesday, 30 January 2018

SEBORRHEA PADA BAYI


BAB  I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Kata “dermatitis” berarti adanya inflamasi pada kulit. Ekzema merupakan bentuk khusus dari dermatitis.Seborrhea biasa disebut dengan Dermatitis seboroik (DS) atauSeborrheic eczema merupakan penyakit yang umum, kronik, dan merupakan inflamasi superfisial dari kulit, ditandai oleh pruritus, berminyak, bercak merah dengan berbagai ukuran dan bentuk yang menutup daerah inflamasi pada kulit kepala, muka, dan telinga. Daerah lain yang jarang terkena, seperti daerah presternal dada.Ketombe berhubungan juga dermatitis seboroik, tetapi tidak separah dermatitis seboroik. Ada juga yang menganggap dermatitis seboroik sama dengan ketombe.
DS adalah dermatosis papuloskuamosa kronik yang biasanya mudah ditemukan pada tempat-tempat seboroik. Penyakit ini dapat menyerang anak-anak paling sering pada usia di bawah 6 bulan maupun dewasa. DS dikaitkan dengan peningkatan produksi sebum pada kulit kepala dan folikel sebasea terutama pada daerah wajah dan badan. Jamur Pityrosporum ovalekemungkinan merupakan faktor penyebab.Banyak percobaan telah dilakukan untuk menghubungkan penyakit ini dengan mikroorganisme tersebut yang juga merupakan flora normal kulit manusia.Pertumbuhan P. Ovale yang berlebihan dapat mengakibatkan reaksi inflamasi, baik akibat produk metaboliknya yang masuk ke dalam epidermis maupun karena jamur itu sendiri melalui aktivasi sel limfosit T dan sel Langerhans. Akan tetapi, faktor genetik dan lingkungan diperkirakan juga dapat mempengaruhi onset dan derajat penyakit.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Seborrhea?
2. Apa penyebab dari Seborrhea?
3. Bagaimana patofisiologi Seborrhea?
4. Apa saja pembagian dan tanda gejala Seborrhea?
5. Bagaimana cara mengatasi Seborrhea?

1.3  Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Seborrhea.
2. Untuk mengetahui penyebab dari Seborrhea.
3. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari Seborrhea.
4. Untuk mengetahui apa saja pembagian dan tanda gejala dari Seborrhea.
5. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi Seborrhea.



BAB II
PEMBAHASAN



2.1.Seborrhea
Seborrhea adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya.Biasanya, proses pergantian sel-sel pada kulit kepala terjadi secara perlahan-lahan dan tidak terlihat oleh mata. Proses pergantian tersebut terjadi setiap bulan. Jika proses ini menjadi lebih cepat, maka akan timbul gangguan pada kulit kepala yang kita sebut ketombe. Gangguan yang lebih parah yaitu dermatitis seboroik, berupa serpihan berwarna kuning berminyak yang melekat pada kulit kepala.
Seborrhea adalah radang berupa sisik yang berlemak dan eritema pada daerah yang terdapat banyak kelenjar sebaseanya, biasanya didaerah kepala. (Sudarti,dkk : 110 )

2.2.Klasifikasi seborrhea
  •  Seborrhea adipose
  • Seborrhea neonaturum (saraf susu)
  • Seborrhea Squamosa (bersisik)

2.3.Etiologi
  1. Faktor hereditas, yaitu disebabkan karena adanya faktor keturunan orang tua
  2. Intake makanan berlemak dan berkalori tinggi
  3.  Asupan minuman beralkohol
  4. Adanya gangguan emosi
  5.  Kelenjar minyak pada bayi biasanya bekerja terlalu aktif akibat tingginya kadar hormon ibu yang mengalir didalam tubuh bayi
  6. Pengaruh hormon ibu biasanya hanya berlangsung pada bulan-bulan pertama kehidupan sikecil. Gangguan ini akan hilang setelah bayi berusia 6-7 bulan.


Dermatitis seboreik sering ditemukan sebagai penyakit keturunan dalam suatu keluarga. Salah satu penyebab ketombe adalah Pitysporum ovale ( P. Ovale ). Walaupun namanya mungkin sedikit menakutkan , tetapi P. Ovale adalah jamur yang secara alami terdapat pada kulit kepala dan bagian kulit yang lain.
Dalam jumlah yang sedikit, jamur ini tidak menyebabkan kerugian yang berarti. Namun, dengan adanya perubahan cuaca, hormon, dan stress, kulit kepala kita akan menghasilkan lebih banyak minyak, sehingga menyebabkan jamur P. Ovale berkembang biak. Dengan berkembangbiaknya jamur tersebut, akan menyebabkan gatal pada kulit kepala dan mempercepat kerontokan sel kulit yang lama. Hasilnya timbul Ketombe.
Kondisi ketombe yang parah atau dermatitis seboroik (seborrhea), seringkali ditemukan di kulit kepala. Namun dapat juga ditemukan di alis mata, pipi, di belakang telinga atau bagian dada. Seborrhea berupa sisik berwarna kuning berminyak yang melekat pada kulit kepala.Faktor resiko terjadinya dermatitis seboroik:
·         Stres
·         Kelelahan
·         Cuaca dingin
·         Kulit berminyak
·         Jarang mencuci rambut
·         Pemakaian losyen yang mengandung alkohol
·         Penyakit kulit (misalnya jerawat)
·         Obesitas (kegemukan).
Proses pergantian kulit mati, yang kemudian diganti dengan sel-sel kulit dibawahnya disebut keratinisasi. Ada beberapa hal yang membuat periode keratinisasi ini tidak normal, diantaranya:
  • Keaktifan kelenjar minyak kulit yang meningkat. Ketombe terjadi pada kulit kepala yang produksi minyaknya berlebihan.
  • Mikroorganisme. Adanya peningkatan jumlah fungus bernama Pityrosporum Ovale. Fungus ini bertanggung-jawab pada proses pemecahan lemak kulit, yang menyebabkan iritasi kulit kepala.
  • Makanan berlemak,
  • Mengakibatkan produksi minyak dari kelenjar minyak bertambah. Asupan lain yang juga punya andil besar merangsang kelenjar minyak membentuk minyak kulit adalah sambal, alkohol, kopi, serta rokok.
  • Zat atau bahan yang menempel pada kulit kepala seperti obat-obatan tertentu, sabun, shampoo, minyak rambut. Zat-zat ini secara langsung merangsang kulit kepala, atau menjadi media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.
  • Hormon tertentu. Hormon yang dapat memacu keaktifan kelenjar minyak misalnya hormon Androgen.
  • Hal lain seperti stress, genetika, cuaca.
Seborrhea ini bukan cuma terdapat pada kulit kepala saja.Inilah yang kemudian menjadi Seborrheic Dermatitis, atau keadaan kulit yang berwarna merah, bersisik, dan sangat gatal. Bisa terjadi di kulit kepala, samping kiri dan kanan hidung, alis, bulu mata, kulit di belakang kuping, dada bagian tengah, pusar, ketiak, lipatan buah dada, selangkangan, atau bokong.
Setiap orang pastilah mengalami Seborrheic Dermatitis. Pada bayi disebut dengan nama Cradle Cap. Tanpa diobati serius, Cradle Cap ini akan hilang saat usia bayi berkisar antara delapan hingga 12 bulan. Cradle Cap pada bayi merupakan warisan hormon berlebih yang diberikan si ibu, sebelum bayi tersebut lahir.

2.4.Seborrhea Pada Bayi
Dermatitis seborrheic, adalah ketombe pada bayi, hal ini terkait dengan hormon androgen milik ibunya yang masih tersisa di dalam tubuhnya. Itulah kenapa, lewat dari masa bayi, masalah ini akan menghilang seiring dengan berkurangnya kadar hormon androgen.
Namun, tidak semua bayi akan mengalami dermatitis seborrheic. Jadi hanya bayi tertentu saja, terutama yang mengalami atopik, yakni kecenderungan untuk bereaksi menyimpang terhadap bahan-bahan yang bersifat umum. Bila reaksi menyimpang itu terjadi di kulit kepala, maka akan timbul dermatitis seborrheic bahkan eksim. Bila dermatitis seborrheic ini tidak ditangani secara tepat, mungkin saja akan berlanjut menjadi infeksi. Biasanya disertai proses inflamasi atau peradangan di dalam kulitnya. Ditandai dengan sisik yang berada di atas kulit yang kemerahan.

2.5.Gejala Seborrhea
Dermatitis seboreik biasanya timbul secara bertahap, menyebabkan sisik kering atau berminyak di kulit kepala (ketombe), kadang disertai gatal-gatal tetapi tanpa kerontokan rambut. Pada kasus yang lebih berat, timbul beruntusan/jerawat bersisik kekuningan sampai kemerahan di sepanjang garis rambut, di belakang telinga, di dalam saluran telinga, alis mata dan dada.
Pada bayi baru lahir yang berumur kurang dari 1 bulan, dermatitis seboroik menyebabkan ruam tebal berkeropeng berwarna kuning di kulit kepala (cradle cap) dan kadang tampak sebagai sisik berwarna kuning di belakang telinga atau beruntusan merah di wajah. Ruam di kulit kepala ini sering disertai dengan ruam popok.Pada anak-anak, dermatitis seboroik menyebabkan timbulnya ruam yang tebal di kulit kepala yang sukar disembuhkan.

2.6.Penatalaksanaan Seborrhea

Penatalaksanaan dermatitis seboreik tergantung kepada usia penderita:
1. Anak-anak.
Untuk ruam bersisik tebal di kulit kepala, bisa dioleskan minyak mineral yang mengandung asam salisilat secara perlahan dengan menggunakan sikat gigi yang lembut pada malam hari.Selama sisik masih ada, kulit kepala juga dicuci dengan sampo setiap hari setelah sisiknya menghilang cukup dicuci 2 kali/minggu.
2. Bayi.
Kulit kepala dicuci dengan sampo bayi yang lembut dan diolesi dengan krim hydrocortisone.Selama ada sisik, kulit kepala dicuci setiap hari dengan sampo yang lembut; setelah sisik menghilang cukup dicuci 2 kali/minggu.Kini banyak sediaan krim, lotion, dan shampoo di pasaran untuk membasmi ketombe. Produk-produk yang digunakan untuk mengatasi ketombe biasanya mengandung asam salisilat, coal tar, zinc pyrithione, selenium sulfida dan belerang. Walaupun sebagian digolongkan sebagai obat yang dijual bebas dan sebagian digolongkan sebagai kosmetik, produk-produk tersebut hanya dapat mengatasi gejala-gejala dari ketombe, tetapi tidak mengatasi penyebab ketombe.

Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan sendiri untuk penyembuhan yang lebih maksimal:

  • Penggunaan sampo bisa saja dilakukan karena sampo merupakan produk yang dibuat khusus untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran. Namun hati-hati, gunakan sampo yang betul-betul diperuntukkan bagi anak, bukan untuk orang dewasa. Sampo untuk orang dewasa umumnya mengandung bahan sulfaktan, bahan pewangi, pengawet, dan sebagainya yang bisa mengiritasi kulit dan mata. Sedangkan sampo bayi sengaja tidak mendapat tambahan bahan-bahan yang bakal membahayakannya. Sampo tersebut harus lembut karena fungsi kelenjar kulit pada bayi dan anak belum bekerja secara sempurna.
  • Penggunaan sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat efektif. Namun tidak semua bayi dan anak betul-betul membutuhkannya. Bila tanpa sampo tak ada kelainan yang muncul, lebih baik gunakan air bersih saja ketika menyuci kepalanya. Frekuensi yang dianjurkan untuk pemakaian sampo adalah seminggu dua kali atau tiga kali. Namun, umumnya sampo bayi sangat lembut, sehingga tidak masalah bila dipakai setiap hari.
  • Banyak anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan keringat dan membuat kepalanya bau. Bila ingin menggunakan sampo setiap hari, pilih sampo jenis mild.
  • Untuk ketombe yang disebabkan jamur, kita bisa menanganinya dengan mengontrol populasi jamur. Kita bisa mencuci rambut anak setiap hari dan pijatlah kulit kepala dengan sampo secara perlahan karena akan menghilangkan jamur lewat serpihan kulit yang lepas.
  • Pada kasus karena infeksi ringworm, pengobatan tidak selalu harus dilakukan oleh dokter. Kita bisa menggunakan obat antijamur yang bisa didapat di apotek. Carilah produk-produk yang mengandung 2% clotrimezol. Pada beberapa anak yang sensitif dengan produk krim, oleskan sedikit saja. Namun jika terjadi ruam, cobalah konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang lain.
  • Biasakan untuk selalu mencuci tangan sesudah menyentuh kulit kepala anak yang terkena infeksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan lebih lanjut.


2.7.Pencegahan Seborrhea
  1. Penggunaan sampo bisa saja dilakukan karena sampo merupakan produk yang dibuat khusus untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran.
  2. Penggunaan sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat efektif.
  3. Banyak anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan keringat dan membuat kepalanya bau. Bila ingin menggunakan sampo setiap hari, pilih sampo jenis mild.
  4.  Untuk ketombe yang disebabkan jamur, kita bisa menanganinya dengan mengontrol populasi jamur. Kita bisa mencuci rambut anak setiap hari dan pijatlah kulit kepala
  5. dengan sampo secara perlahan karena akan menghilangkan jamur lewat serpihan kulit yang lepas.
  6. Pada kasus karena infeksi ringworm, pengobatan tidak selalu harus dilakukan oleh dokter. Kita bisa menggunakan obat antijamur yang bisa didapat di apotek. Carilah produk-produk yang mengandung 2% clotrimezol. Pada beberapa anak yang sensitif dengan produk krim, oleskan sedikit saja. Namun jika terjadi ruam, cobalah konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang lain.
  7. Biasakan untuk selalu mencuci tangan sesudah menyentuh kulit kepala anak yang terkena infeksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan lebih lanjut



BAB III
PENUTUP
                                            

3.1.Kesimpulan
Seborrhea adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya.Dermatitis seboreik sering ditemukan sebagai penyakit keturunan dalam suatu keluarga. Salah satu penyebab ketombe adalah Pitysporum ovale ( P. Ovale ). Biasanya timbul secara bertahap, menyebabkan sisik kering atau berminyak di kulit kepala (ketombe), kadang disertai gatal-gatal tetapi tanpa kerontokan rambut.

3.2.Saran
Untuk lebih mengetahui tentang masalah yang seringterjadi pada neonatus, bayi ,balita dan anak prasekolah.Serta dapat menerapkan saat praktek di lapangan.




DAFTAR PUSTAKA

DewiLia, (2010) AsuhanNeonatusBayi Dan balita, SalembaMedika, Jakarta.
Markum,A.H.1991.IlmuKesehatanAnak.Jakarta : FK UI.
Siregar,R.S.2002.”Dermatitis Seboroika”,dalamAtlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, BalaiPenerbit EGC : Jakarta.
Sudarti, dkk.,2010, AsuhanKebidananNeonatus, BayidanAnakBalita, NuhaMedika,Jogyakarta.

Monday, 29 January 2018

HIPOTERMIA PADA BAYI


A.     Pengertian Hipotermia
Hipotermia merupakan suatu keadaan dimana tubuh bayi mengalami penurunan suhu badan dibawah 36° celcius yang pada akhirnya menyebabkan trauma dingin pada bayi baru baru lahir dan mengakibatkan kesakitan bahkan kematian. Hiportemia adalah bayi yang kaki dan tangannya terasa dingin dan sering menangis, karena produksi panas yang kurang akibat sirkulasi masih belum sempurna, respirasi masih lemah dan konsumsi oksigen rendah, inaktivitis otot serta asupan makanan rendah.

B.       Mekanisme Kehilangan Panas Tubuh pada BBL yang Dapat Menyebabkan Hipotermia
1.    Evaporasi
Evaporasi adalah cara kehilangan panas utama pada tubuh bayi. Kehilangan panas terjadi karena menguapnya cairan pada permukaan tubuh bayi. Kehilangan panas tubuh melalui penguapan dari kulit tubuh yang basah keudara, karena bayi baru lahir diselimuti oleh air/cairan ketuban/amnion. Proses ini terjadi apabila BBL tidak segera dikeringkan setelah lahir.
2.    Konduksi
Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dan benda atau permukaan yang temperature lebih rendah. Misalnya bayi ditempatkan  lansung pada meja, perlak, timbangan atau bahkan ditempat dengan permukaan yang terbuat dari logam.
3.    Konveksi
Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat tubuh bayi terpapar udara atau lingkungan bertemperatur dingin. Kehilangan panas badan bayi melalui aliran udara sekitar bayi yang lebih dingin. Misalnya bayi dilahirkan dikamar yang pintu dan jendela terbuka, ada kipas/AC yang dihidupkan.
4.    Radiasi
Radiasi adalah pelepasan panas akibat adanya benda yang lebih dingin didekat tubuh bayi. Kehilngan panas badan bayi melalui pemancaran/radiasi pada tubuh bayi ke lingkungan sekitar bayi yang lebih dingin. Misalnya suhu kamar bayi/kamar bersalin dibawah 25°C. Terutama jika dinding kamarnya lebih dingin dari keramik atau marmer.

C.      Tanda dan Gejala Hipotermia
Gejala hiportemia bayi baru lahir:
·         Bayi tidak mau minum atau menetek
·         Bayi tampak lesu atau mengantuk saja
·         Tubuh bati teraba dingin
·         Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi menurun dan kulit tubuh bayi mengeras (sklerema)
Tanda-tanda hipotermia sedang (stres dingin):
·         Aktifitas berkurang, letargis
·         Tangisan lemah
·         Kulit berwarna tidak rata (cutis marmorata)
·         Kemampuan menghisap lemah
·         Kaki teraba dingin
Tanda-tanda hiportemia berat:
·         Sama  dengan hiportemia sedang
·         Bibir dan kuku kebiruan
·         Pernapasan lambat
·         Pernapasan tidak teratur
·         Bunyi jantung lambat
·         Selanjutnya mungkin timbul hipoglikemia dan asidosismetabolik
Tanda-tanda stadium lanjut hipotermia:
·         Muka, uujung kaki dan tangan berwarna merah terang
·         Bagian tubuh lainnya pucat
·         Kulit mengeras merah dan timnul edema terutama pada punggung, kaki dan tangan (sklerema)

D.      Pencegahan dan Penatalaksanaan Hipotermia
Pencegahan dan penatalaksanan hiportemia yang perlu diperhatikan adalah :
  • ·Ruang bersalin tidak dingin
  •   Bayi segera sesudah lahir  dikeringkan untuk menghindari kehilangan suhu secara evaporasi dan segera diselimuti/dibungkus kemudian ditempelkan didada ibu (misalnya metode kangguru)
  • Kepala bayi ditutupi
  •  Kain, selimut, dan handuk yang basah segera diganti dengan yang kering dan hangat
  •   Hindari pemberian oksigen yang dingin
  • Perawatan metode kangguru secara ringkas adalah sebagai berikut : metode kangguru pada prinsipnya adalah menggantikan perawatan bayi baru lahir berat badan lahir rendah dalam incubator. Bayi baru lahir yang telah dipakaikan popok dan tutup kepala/topi tanpa pakaian diletakkan langsung  melekat pada kulit ibu diantara 2 payudara ibu, kemudian ditutupi oleh pakaian ibu yang berfungsi sebagai kantong kangguru. Sementar itu, ibu berfungsi sebagai kangguru yang dapat memberikan suhu optimal 36,5° C sampai 37,5°C dengan cara mendekap bayinya. Metode kangguru ini dapat dilakukan pada posisi berdiri maupun berbaring atau tidur. Kontak erat pada ibu dan bayi dapat meningkatkan perkembngan psikomotor bayi sebagai rangsangan sensoris ibu kepada bayi.

DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni, Sari. 2011. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC.
Maryunani, Ns Anik, & Nurhayati. 2008. Asuhan Bayi Baru Lahir Normal (Asuhan Neonatal). Jakarta: TIM.
Saifudin, Abdul Bari. Dkk. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.