BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan. Di sini menyangkut adanya proses diferensiasi
sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang
sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya (Adriana, 2011:3).
Proses tumbuh kembang bayi dan balita merupakan proses yang penting
untuk diketahui dan dipahami karena proses tersebut menentukan masa depan anak
baik fisik, jiwa, maupun perilakunya (http://repository.usu.ac.id/). Sebagai
ibu, berkewajiban untuk memberikan bekal terbaik bagi anak-anaknya, sejak dari
kandungan sampai mereka dewasa. Perhatian dan kasih sayang yang diberikan ibu
merupakan dasar paling utama dalam mendidik anaknya sejak dini. Sebagai langkah
awal ibu perlu mengetahui bagaimana perkembangan bayi mulai dari usia 0-12
bulan.
Perlu diketahui oleh ibu mengenai perkembangan bayi di awal
kehidupannya ini meliputi perkembangan perilaku sosial (perkembangan perasaan,
belajar mandiri, belajar bergaul dan belajar sosialisasi), perkembangan
kecerdasan emosional (mempertahankan respon dalam keadaan bahaya, perasaan
marah, senang, rasa tertarik, takut, jijik, dan terkejut), perkembangan
kemampuan bahasa (kemampuan bayi untuk berbahasa terjadi secara bertahap) dan
perkembangan kemampuan motoric (koordinasi tubuh, duduk, merangkak, berjalan) (https://id.scribd.com/doc/).
Menurut Unite For Children (UNICEF) tahun 2012 didapat data
masih tingginya angka kejadian ganguan pertumbuhan dan perkembangan anak yaitu
40% dari 52 juta anak di Indonesia . Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
2012, jumlah anak usia dini (0-6 tahun) sebanyak 26,09 juta, dari jumlah
tersebut, 12,6 juta di antaranya berusia 4-5 tahun dan sekitar 384.800 orang
(3,05%) anak mengalami keterlambatan perkembangan.
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012 terdapat 36,5%
balita dengan tinggi badan dibawah normal yang terdiri dari 18,5% balita sangat
pendek dan 17,1% balita pendek. Dibandingkan tahun 2007, terjadi sedikit
penurunan presentase balita pendek dan sangat pendek pada tahun 2012 dari 36,8
% menjadi 35,6% sedangkan menurut Bernie Endyarni Medise (Ikatan Dokter Anak
Indonesia) tahun 2013 mengatakan Sekitar 5 hingga 10% anak diperkirakan
mengalami keterlambatan perkembangan. Data angka kejadian keterlambatan
perkembangan umum belum diketahui dengan pasti, namun diperkirakan sekitar 1-3%
anak di bawah usia 5 tahun mengalami keterlambatan perkembangan umum..
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Soetjiningsih dan Windiani tahun 2012 tentang Prevalensi dan
Karakteristik Keterlambatan Bicara pada Anak Prasekolah di TPA Werdhi Kumara 1
di dapatkan hasil bahwa dari 148 anak
di TPA, yang berusia 3 bulan sampai dengan 36 bulan ada 58 anak (39,1%). Prevalensi keterlambatan bicara
sebesar 8,6%.
Keinginan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, tentu dimiliki
oleh setiap orang tua. Akan tetapi keinginan ini sering menemui hambatan.
Penyebabnya adalah keterbatasan, kesadaran, dan pengetahuan (Ariyanti, Fitri.
2006:4). Penelitian yang dilakukan oleh
Havni Van Gobel Tahun 2012 mengatakan bahwa pengetahuan orang tua, khususnya ibu dalam
menstimulasi/merangsang perkembangan anak dengan dasar “Pendekatan kasih
sayang” sangat dibutuhkan dan perlu ditingkatkan. Hal ini tentunya jika ibu yang memiliki pengetahuan yang tinggi tentang perkembangan
bayi, maka ibu akan mampu memberikan semua kebutuhan baik asah,
asih, maupun asuh serta dapat mengenali berbagai keadaan abnormal yang terjadi
sedini mungkin, ibu yang memahami dan mengetahui perkembangan bayi 0-12 bulan
dapat menentukan proses tumbuh kembang bayinya. Kesehatan
yang prima dan perkembangan yang normal, pada gilirannya akan menunjang
munculnya potensi-potensi kecerdasan si buah hati.
Ibu
yang memiliki pengetahuan rendah tentang perkembangan bayi 0-12 bulan dapat
mengakibatkan anak kurang mengenal lingkungan dan dunia nyata sehingga anak
mudah tertekan dan stress, tidak bisa memperluas sosialisasi, tidak mampu
mengembangkan kreasi secara maksimal, tidak mampu memahami kemampuan dan
kelemahan pada dirinya
Menurut penelitian yang dilakukakn oleh Neneng Susanti 2014 tentang
“Deteksi dini masalah perkembangan anak taman kanak-kanak dengan menggunakan
KPSP (Kuisioner Pra Skrining Perkembangan): studi deskriptif pada anak-anak Tk
A di Kec. Ciranjang Kab. Cianjur”. menunjukan
perkembangan anak TK A di kecamatan Ciranjang kabupaten Cianjur adalah 25,6%
anak yang memiliki kemungkinan adanya penyimpangan perkembangan (P), 20,9% anak
yang memiliki kemungkinan perkembangan yang meragukan (M), dan 53,5% anak memiliki
perkembangan yang sesuai dengan tahap perkembangannya
Data dari Dinas Kesehatan Kota Jambi tahun 2014,
dilihat dari 3 Puskesmas di Kota Jambi yang jumlah bayinya 0-12 bulan tergolong
banyak seperti Puskesmas Rawasari dengan jumlah bayi 1498 , Puskesmas Kebun
Handil 955 bayi dan Puskesmas Putri Ayu sebanyak 952 Bayi. Berdasarkan survey
awal yang penulis lakukan di Puskesmas Rawasari dari 8 orang ibu yang memiliki
bayi 0-12 bulan, 62,5 %
ibu tidak mengetahui tentang perkembangan bayi 0-12 bulan baik perkembangan
motorik, perkembangan bahasa, perkembangan kecerdasan emosional dan
perkembangan perilaku sosial.
Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas penulis
akan melakukan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang
Perkembangan Bayi 0-12 Bulan di Puskesmas Rawasari Tahun 2015.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah masih terdapat
ibu yang belum mengetahui tentang perkembangan bayi 0-12 bulan di Puskesmas
Rawasari tahun 2015, maka pertanyaan peneliti adalah :
1.
Bagaimana
gambaran pendidikan terakhir ibu yang memiliki bayi 0-12 bulan di Puskesmas
Rawasari Tahun 2015?
2.
Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang perkembangan bayi 0-12 bulan di Puskesmas Rawasari 2015 ?
3.
Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang perkembangan motorik
bayi 0-12 bulan di Puskesmas Rawasari 2015 ?
4.
Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang perkembangan bahasa
bayi 0-12 bulan di Puskesmas Rawasari 2015 ?
5.
Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang perkembangan kecerdasan
emosional bayi 0-12 bulan di Puskesmas Rawasari 2015 ?
6.
Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang perkembangan perilaku sosial
bayi 0-12 bulan di Puskesmas Rawasari 2015 ?
C.
Tujuan Penelitian
1.
Tujuan
Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang
perkembangan bayi 0-12 bulan di Puskesmas
Rawasari Tahun 2015.
2.
Tujuan
Khusus
a.
Untuk mengetahui gambaran pendidikan terakhir
ibu yang memiliki anak bayi 0-12 bulan di Puskesmas Rawasari Tahun 2015.
b.
Untuk
mengetahui
gambaran pengetahuan ibu tentang
perkembangan bayi 0-12 bulan
di Puskesmas
Rawasari Tahun 2015.
c.
Untuk
mengetahui
gambaran pengetahuan ibu tentang
perkembangan motorik bayi 0-12 bulan
di Puskesmas
Rawasari Tahun 2015.
d.
Untuk
mengetahui
gambaran pengetahuan ibu tentang
perkembangan bahasa bayi 0-12 bulan
di Puskesmas
Rawasari Tahun 2015.
e.
Untuk
mengetahui
gambaran pengetahuan ibu tentang
perkembangan kecerdasan emosional
bayi 0-12 bulan di Puskesmas Rawasari Tahun 2015.
f.
Untuk
mengetahui gambaran
pengetahuan ibu tentang perkembangan perilaku
sosial bayi 0-12 bulan di Puskesmas Rawasari Tahun 2015.
3.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi
Dinas Kesehatan Kota Jambi
Diharapkan dapan dijadikan sebagai bahan masukan dalam membuat
perencanaan dan mengambil kebijakan untuk meningkatkan pemantauan kesehatan
2.
Bagi
Puskesmas
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan Puskesmas Rawasari terutama yang berkaian dengan kesehatan
anak dan perkembangan anak..
3.
Bagi
Institusi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan bacaan
masukan untuk menginformasikan tentang perkembangan bayi dan sebagai bahan
bacaan utuk menambah referensi perpustakaan Poltekkes Kemenkes Jambi Jurusan
Kebidanan.
4.
Bagi
Peneliti Lain
Sebagai masukan dan bahan acuan dalam mengembangkan penelitian
lebih lanjut serta agar dapat meneliti dengan variabel yang berbeda.
5.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan
untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu
tentang perkembangan bayi 0-12 bulan di Puskesmas Rawasari Kota Jambi tahun 2015.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang
memiliki bayi berusia 0-12 bulan dari Januari-Maret 2015 di Puskesmas Rawasari sebanyak 142 orang. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 59 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara sampling
sistematis. Penelitian ini akan dilakukan pada
bulan Agustus 2015. Analisis data menggunakan analisis univariat.
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perkembangan Bayi 0-12 Bulan di Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2015 Part 1
4/
5
Oleh
My Story
1 komentar:
Winstar World Casino & Resort | JamBase
ReplyHost your 광양 출장안마 events 경기도 출장샵 with the world's best casino. 남원 출장마사지 Live entertainment, 안동 출장샵 dining and 세종특별자치 출장마사지 entertainment at JamBase, just minutes from Mall of America®.