Tuesday, 30 January 2018

SEBORRHEA PADA BAYI


BAB  I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Kata “dermatitis” berarti adanya inflamasi pada kulit. Ekzema merupakan bentuk khusus dari dermatitis.Seborrhea biasa disebut dengan Dermatitis seboroik (DS) atauSeborrheic eczema merupakan penyakit yang umum, kronik, dan merupakan inflamasi superfisial dari kulit, ditandai oleh pruritus, berminyak, bercak merah dengan berbagai ukuran dan bentuk yang menutup daerah inflamasi pada kulit kepala, muka, dan telinga. Daerah lain yang jarang terkena, seperti daerah presternal dada.Ketombe berhubungan juga dermatitis seboroik, tetapi tidak separah dermatitis seboroik. Ada juga yang menganggap dermatitis seboroik sama dengan ketombe.
DS adalah dermatosis papuloskuamosa kronik yang biasanya mudah ditemukan pada tempat-tempat seboroik. Penyakit ini dapat menyerang anak-anak paling sering pada usia di bawah 6 bulan maupun dewasa. DS dikaitkan dengan peningkatan produksi sebum pada kulit kepala dan folikel sebasea terutama pada daerah wajah dan badan. Jamur Pityrosporum ovalekemungkinan merupakan faktor penyebab.Banyak percobaan telah dilakukan untuk menghubungkan penyakit ini dengan mikroorganisme tersebut yang juga merupakan flora normal kulit manusia.Pertumbuhan P. Ovale yang berlebihan dapat mengakibatkan reaksi inflamasi, baik akibat produk metaboliknya yang masuk ke dalam epidermis maupun karena jamur itu sendiri melalui aktivasi sel limfosit T dan sel Langerhans. Akan tetapi, faktor genetik dan lingkungan diperkirakan juga dapat mempengaruhi onset dan derajat penyakit.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Seborrhea?
2. Apa penyebab dari Seborrhea?
3. Bagaimana patofisiologi Seborrhea?
4. Apa saja pembagian dan tanda gejala Seborrhea?
5. Bagaimana cara mengatasi Seborrhea?

1.3  Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Seborrhea.
2. Untuk mengetahui penyebab dari Seborrhea.
3. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari Seborrhea.
4. Untuk mengetahui apa saja pembagian dan tanda gejala dari Seborrhea.
5. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi Seborrhea.



BAB II
PEMBAHASAN



2.1.Seborrhea
Seborrhea adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya.Biasanya, proses pergantian sel-sel pada kulit kepala terjadi secara perlahan-lahan dan tidak terlihat oleh mata. Proses pergantian tersebut terjadi setiap bulan. Jika proses ini menjadi lebih cepat, maka akan timbul gangguan pada kulit kepala yang kita sebut ketombe. Gangguan yang lebih parah yaitu dermatitis seboroik, berupa serpihan berwarna kuning berminyak yang melekat pada kulit kepala.
Seborrhea adalah radang berupa sisik yang berlemak dan eritema pada daerah yang terdapat banyak kelenjar sebaseanya, biasanya didaerah kepala. (Sudarti,dkk : 110 )

2.2.Klasifikasi seborrhea
  •  Seborrhea adipose
  • Seborrhea neonaturum (saraf susu)
  • Seborrhea Squamosa (bersisik)

2.3.Etiologi
  1. Faktor hereditas, yaitu disebabkan karena adanya faktor keturunan orang tua
  2. Intake makanan berlemak dan berkalori tinggi
  3.  Asupan minuman beralkohol
  4. Adanya gangguan emosi
  5.  Kelenjar minyak pada bayi biasanya bekerja terlalu aktif akibat tingginya kadar hormon ibu yang mengalir didalam tubuh bayi
  6. Pengaruh hormon ibu biasanya hanya berlangsung pada bulan-bulan pertama kehidupan sikecil. Gangguan ini akan hilang setelah bayi berusia 6-7 bulan.


Dermatitis seboreik sering ditemukan sebagai penyakit keturunan dalam suatu keluarga. Salah satu penyebab ketombe adalah Pitysporum ovale ( P. Ovale ). Walaupun namanya mungkin sedikit menakutkan , tetapi P. Ovale adalah jamur yang secara alami terdapat pada kulit kepala dan bagian kulit yang lain.
Dalam jumlah yang sedikit, jamur ini tidak menyebabkan kerugian yang berarti. Namun, dengan adanya perubahan cuaca, hormon, dan stress, kulit kepala kita akan menghasilkan lebih banyak minyak, sehingga menyebabkan jamur P. Ovale berkembang biak. Dengan berkembangbiaknya jamur tersebut, akan menyebabkan gatal pada kulit kepala dan mempercepat kerontokan sel kulit yang lama. Hasilnya timbul Ketombe.
Kondisi ketombe yang parah atau dermatitis seboroik (seborrhea), seringkali ditemukan di kulit kepala. Namun dapat juga ditemukan di alis mata, pipi, di belakang telinga atau bagian dada. Seborrhea berupa sisik berwarna kuning berminyak yang melekat pada kulit kepala.Faktor resiko terjadinya dermatitis seboroik:
·         Stres
·         Kelelahan
·         Cuaca dingin
·         Kulit berminyak
·         Jarang mencuci rambut
·         Pemakaian losyen yang mengandung alkohol
·         Penyakit kulit (misalnya jerawat)
·         Obesitas (kegemukan).
Proses pergantian kulit mati, yang kemudian diganti dengan sel-sel kulit dibawahnya disebut keratinisasi. Ada beberapa hal yang membuat periode keratinisasi ini tidak normal, diantaranya:
  • Keaktifan kelenjar minyak kulit yang meningkat. Ketombe terjadi pada kulit kepala yang produksi minyaknya berlebihan.
  • Mikroorganisme. Adanya peningkatan jumlah fungus bernama Pityrosporum Ovale. Fungus ini bertanggung-jawab pada proses pemecahan lemak kulit, yang menyebabkan iritasi kulit kepala.
  • Makanan berlemak,
  • Mengakibatkan produksi minyak dari kelenjar minyak bertambah. Asupan lain yang juga punya andil besar merangsang kelenjar minyak membentuk minyak kulit adalah sambal, alkohol, kopi, serta rokok.
  • Zat atau bahan yang menempel pada kulit kepala seperti obat-obatan tertentu, sabun, shampoo, minyak rambut. Zat-zat ini secara langsung merangsang kulit kepala, atau menjadi media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.
  • Hormon tertentu. Hormon yang dapat memacu keaktifan kelenjar minyak misalnya hormon Androgen.
  • Hal lain seperti stress, genetika, cuaca.
Seborrhea ini bukan cuma terdapat pada kulit kepala saja.Inilah yang kemudian menjadi Seborrheic Dermatitis, atau keadaan kulit yang berwarna merah, bersisik, dan sangat gatal. Bisa terjadi di kulit kepala, samping kiri dan kanan hidung, alis, bulu mata, kulit di belakang kuping, dada bagian tengah, pusar, ketiak, lipatan buah dada, selangkangan, atau bokong.
Setiap orang pastilah mengalami Seborrheic Dermatitis. Pada bayi disebut dengan nama Cradle Cap. Tanpa diobati serius, Cradle Cap ini akan hilang saat usia bayi berkisar antara delapan hingga 12 bulan. Cradle Cap pada bayi merupakan warisan hormon berlebih yang diberikan si ibu, sebelum bayi tersebut lahir.

2.4.Seborrhea Pada Bayi
Dermatitis seborrheic, adalah ketombe pada bayi, hal ini terkait dengan hormon androgen milik ibunya yang masih tersisa di dalam tubuhnya. Itulah kenapa, lewat dari masa bayi, masalah ini akan menghilang seiring dengan berkurangnya kadar hormon androgen.
Namun, tidak semua bayi akan mengalami dermatitis seborrheic. Jadi hanya bayi tertentu saja, terutama yang mengalami atopik, yakni kecenderungan untuk bereaksi menyimpang terhadap bahan-bahan yang bersifat umum. Bila reaksi menyimpang itu terjadi di kulit kepala, maka akan timbul dermatitis seborrheic bahkan eksim. Bila dermatitis seborrheic ini tidak ditangani secara tepat, mungkin saja akan berlanjut menjadi infeksi. Biasanya disertai proses inflamasi atau peradangan di dalam kulitnya. Ditandai dengan sisik yang berada di atas kulit yang kemerahan.

2.5.Gejala Seborrhea
Dermatitis seboreik biasanya timbul secara bertahap, menyebabkan sisik kering atau berminyak di kulit kepala (ketombe), kadang disertai gatal-gatal tetapi tanpa kerontokan rambut. Pada kasus yang lebih berat, timbul beruntusan/jerawat bersisik kekuningan sampai kemerahan di sepanjang garis rambut, di belakang telinga, di dalam saluran telinga, alis mata dan dada.
Pada bayi baru lahir yang berumur kurang dari 1 bulan, dermatitis seboroik menyebabkan ruam tebal berkeropeng berwarna kuning di kulit kepala (cradle cap) dan kadang tampak sebagai sisik berwarna kuning di belakang telinga atau beruntusan merah di wajah. Ruam di kulit kepala ini sering disertai dengan ruam popok.Pada anak-anak, dermatitis seboroik menyebabkan timbulnya ruam yang tebal di kulit kepala yang sukar disembuhkan.

2.6.Penatalaksanaan Seborrhea

Penatalaksanaan dermatitis seboreik tergantung kepada usia penderita:
1. Anak-anak.
Untuk ruam bersisik tebal di kulit kepala, bisa dioleskan minyak mineral yang mengandung asam salisilat secara perlahan dengan menggunakan sikat gigi yang lembut pada malam hari.Selama sisik masih ada, kulit kepala juga dicuci dengan sampo setiap hari setelah sisiknya menghilang cukup dicuci 2 kali/minggu.
2. Bayi.
Kulit kepala dicuci dengan sampo bayi yang lembut dan diolesi dengan krim hydrocortisone.Selama ada sisik, kulit kepala dicuci setiap hari dengan sampo yang lembut; setelah sisik menghilang cukup dicuci 2 kali/minggu.Kini banyak sediaan krim, lotion, dan shampoo di pasaran untuk membasmi ketombe. Produk-produk yang digunakan untuk mengatasi ketombe biasanya mengandung asam salisilat, coal tar, zinc pyrithione, selenium sulfida dan belerang. Walaupun sebagian digolongkan sebagai obat yang dijual bebas dan sebagian digolongkan sebagai kosmetik, produk-produk tersebut hanya dapat mengatasi gejala-gejala dari ketombe, tetapi tidak mengatasi penyebab ketombe.

Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan sendiri untuk penyembuhan yang lebih maksimal:

  • Penggunaan sampo bisa saja dilakukan karena sampo merupakan produk yang dibuat khusus untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran. Namun hati-hati, gunakan sampo yang betul-betul diperuntukkan bagi anak, bukan untuk orang dewasa. Sampo untuk orang dewasa umumnya mengandung bahan sulfaktan, bahan pewangi, pengawet, dan sebagainya yang bisa mengiritasi kulit dan mata. Sedangkan sampo bayi sengaja tidak mendapat tambahan bahan-bahan yang bakal membahayakannya. Sampo tersebut harus lembut karena fungsi kelenjar kulit pada bayi dan anak belum bekerja secara sempurna.
  • Penggunaan sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat efektif. Namun tidak semua bayi dan anak betul-betul membutuhkannya. Bila tanpa sampo tak ada kelainan yang muncul, lebih baik gunakan air bersih saja ketika menyuci kepalanya. Frekuensi yang dianjurkan untuk pemakaian sampo adalah seminggu dua kali atau tiga kali. Namun, umumnya sampo bayi sangat lembut, sehingga tidak masalah bila dipakai setiap hari.
  • Banyak anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan keringat dan membuat kepalanya bau. Bila ingin menggunakan sampo setiap hari, pilih sampo jenis mild.
  • Untuk ketombe yang disebabkan jamur, kita bisa menanganinya dengan mengontrol populasi jamur. Kita bisa mencuci rambut anak setiap hari dan pijatlah kulit kepala dengan sampo secara perlahan karena akan menghilangkan jamur lewat serpihan kulit yang lepas.
  • Pada kasus karena infeksi ringworm, pengobatan tidak selalu harus dilakukan oleh dokter. Kita bisa menggunakan obat antijamur yang bisa didapat di apotek. Carilah produk-produk yang mengandung 2% clotrimezol. Pada beberapa anak yang sensitif dengan produk krim, oleskan sedikit saja. Namun jika terjadi ruam, cobalah konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang lain.
  • Biasakan untuk selalu mencuci tangan sesudah menyentuh kulit kepala anak yang terkena infeksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan lebih lanjut.


2.7.Pencegahan Seborrhea
  1. Penggunaan sampo bisa saja dilakukan karena sampo merupakan produk yang dibuat khusus untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran.
  2. Penggunaan sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat efektif.
  3. Banyak anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan keringat dan membuat kepalanya bau. Bila ingin menggunakan sampo setiap hari, pilih sampo jenis mild.
  4.  Untuk ketombe yang disebabkan jamur, kita bisa menanganinya dengan mengontrol populasi jamur. Kita bisa mencuci rambut anak setiap hari dan pijatlah kulit kepala
  5. dengan sampo secara perlahan karena akan menghilangkan jamur lewat serpihan kulit yang lepas.
  6. Pada kasus karena infeksi ringworm, pengobatan tidak selalu harus dilakukan oleh dokter. Kita bisa menggunakan obat antijamur yang bisa didapat di apotek. Carilah produk-produk yang mengandung 2% clotrimezol. Pada beberapa anak yang sensitif dengan produk krim, oleskan sedikit saja. Namun jika terjadi ruam, cobalah konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang lain.
  7. Biasakan untuk selalu mencuci tangan sesudah menyentuh kulit kepala anak yang terkena infeksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan lebih lanjut



BAB III
PENUTUP
                                            

3.1.Kesimpulan
Seborrhea adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya.Dermatitis seboreik sering ditemukan sebagai penyakit keturunan dalam suatu keluarga. Salah satu penyebab ketombe adalah Pitysporum ovale ( P. Ovale ). Biasanya timbul secara bertahap, menyebabkan sisik kering atau berminyak di kulit kepala (ketombe), kadang disertai gatal-gatal tetapi tanpa kerontokan rambut.

3.2.Saran
Untuk lebih mengetahui tentang masalah yang seringterjadi pada neonatus, bayi ,balita dan anak prasekolah.Serta dapat menerapkan saat praktek di lapangan.




DAFTAR PUSTAKA

DewiLia, (2010) AsuhanNeonatusBayi Dan balita, SalembaMedika, Jakarta.
Markum,A.H.1991.IlmuKesehatanAnak.Jakarta : FK UI.
Siregar,R.S.2002.”Dermatitis Seboroika”,dalamAtlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, BalaiPenerbit EGC : Jakarta.
Sudarti, dkk.,2010, AsuhanKebidananNeonatus, BayidanAnakBalita, NuhaMedika,Jogyakarta.

Monday, 29 January 2018

HIPOTERMIA PADA BAYI


A.     Pengertian Hipotermia
Hipotermia merupakan suatu keadaan dimana tubuh bayi mengalami penurunan suhu badan dibawah 36° celcius yang pada akhirnya menyebabkan trauma dingin pada bayi baru baru lahir dan mengakibatkan kesakitan bahkan kematian. Hiportemia adalah bayi yang kaki dan tangannya terasa dingin dan sering menangis, karena produksi panas yang kurang akibat sirkulasi masih belum sempurna, respirasi masih lemah dan konsumsi oksigen rendah, inaktivitis otot serta asupan makanan rendah.

B.       Mekanisme Kehilangan Panas Tubuh pada BBL yang Dapat Menyebabkan Hipotermia
1.    Evaporasi
Evaporasi adalah cara kehilangan panas utama pada tubuh bayi. Kehilangan panas terjadi karena menguapnya cairan pada permukaan tubuh bayi. Kehilangan panas tubuh melalui penguapan dari kulit tubuh yang basah keudara, karena bayi baru lahir diselimuti oleh air/cairan ketuban/amnion. Proses ini terjadi apabila BBL tidak segera dikeringkan setelah lahir.
2.    Konduksi
Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dan benda atau permukaan yang temperature lebih rendah. Misalnya bayi ditempatkan  lansung pada meja, perlak, timbangan atau bahkan ditempat dengan permukaan yang terbuat dari logam.
3.    Konveksi
Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat tubuh bayi terpapar udara atau lingkungan bertemperatur dingin. Kehilangan panas badan bayi melalui aliran udara sekitar bayi yang lebih dingin. Misalnya bayi dilahirkan dikamar yang pintu dan jendela terbuka, ada kipas/AC yang dihidupkan.
4.    Radiasi
Radiasi adalah pelepasan panas akibat adanya benda yang lebih dingin didekat tubuh bayi. Kehilngan panas badan bayi melalui pemancaran/radiasi pada tubuh bayi ke lingkungan sekitar bayi yang lebih dingin. Misalnya suhu kamar bayi/kamar bersalin dibawah 25°C. Terutama jika dinding kamarnya lebih dingin dari keramik atau marmer.

C.      Tanda dan Gejala Hipotermia
Gejala hiportemia bayi baru lahir:
·         Bayi tidak mau minum atau menetek
·         Bayi tampak lesu atau mengantuk saja
·         Tubuh bati teraba dingin
·         Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi menurun dan kulit tubuh bayi mengeras (sklerema)
Tanda-tanda hipotermia sedang (stres dingin):
·         Aktifitas berkurang, letargis
·         Tangisan lemah
·         Kulit berwarna tidak rata (cutis marmorata)
·         Kemampuan menghisap lemah
·         Kaki teraba dingin
Tanda-tanda hiportemia berat:
·         Sama  dengan hiportemia sedang
·         Bibir dan kuku kebiruan
·         Pernapasan lambat
·         Pernapasan tidak teratur
·         Bunyi jantung lambat
·         Selanjutnya mungkin timbul hipoglikemia dan asidosismetabolik
Tanda-tanda stadium lanjut hipotermia:
·         Muka, uujung kaki dan tangan berwarna merah terang
·         Bagian tubuh lainnya pucat
·         Kulit mengeras merah dan timnul edema terutama pada punggung, kaki dan tangan (sklerema)

D.      Pencegahan dan Penatalaksanaan Hipotermia
Pencegahan dan penatalaksanan hiportemia yang perlu diperhatikan adalah :
  • ·Ruang bersalin tidak dingin
  •   Bayi segera sesudah lahir  dikeringkan untuk menghindari kehilangan suhu secara evaporasi dan segera diselimuti/dibungkus kemudian ditempelkan didada ibu (misalnya metode kangguru)
  • Kepala bayi ditutupi
  •  Kain, selimut, dan handuk yang basah segera diganti dengan yang kering dan hangat
  •   Hindari pemberian oksigen yang dingin
  • Perawatan metode kangguru secara ringkas adalah sebagai berikut : metode kangguru pada prinsipnya adalah menggantikan perawatan bayi baru lahir berat badan lahir rendah dalam incubator. Bayi baru lahir yang telah dipakaikan popok dan tutup kepala/topi tanpa pakaian diletakkan langsung  melekat pada kulit ibu diantara 2 payudara ibu, kemudian ditutupi oleh pakaian ibu yang berfungsi sebagai kantong kangguru. Sementar itu, ibu berfungsi sebagai kangguru yang dapat memberikan suhu optimal 36,5° C sampai 37,5°C dengan cara mendekap bayinya. Metode kangguru ini dapat dilakukan pada posisi berdiri maupun berbaring atau tidur. Kontak erat pada ibu dan bayi dapat meningkatkan perkembngan psikomotor bayi sebagai rangsangan sensoris ibu kepada bayi.

DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni, Sari. 2011. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC.
Maryunani, Ns Anik, & Nurhayati. 2008. Asuhan Bayi Baru Lahir Normal (Asuhan Neonatal). Jakarta: TIM.
Saifudin, Abdul Bari. Dkk. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.